Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan telah meningkat di berbagai industri. Lonjakan kesadaran lingkungan ini telah mengarah pada pengembangan material inovatif yang menawarkan fungsionalitas dan keberlanjutan. Salah satu material yang mendapat perhatian signifikan adalah Tabby Woodpulp Spunlace bukan tenunan.
Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven adalah jenis kain bukan tenunan yang terutama terdiri dari serat pulp kayu. Ini diproduksi menggunakan proses pembuatan unik yang disebut spunlacing, yang melibatkan pelibatan serat melalui metode mekanis, hidrolik, atau air-jet. Proses ini menciptakan kain yang sangat berpori dan lembut dengan daya serap dan kekuatan yang sangat baik.
Karakteristik Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven
Serap: Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven menunjukkan daya serap yang luar biasa, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi di mana penyerapan cairan sangat penting. Struktur serat yang saling berhubungan memungkinkan retensi cairan yang efisien dan wicking cepat.
Kelembutan: Serat pulp kayu yang digunakan pada Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven memberikan sentuhan yang halus dan lembut, sehingga nyaman saat bersentuhan dengan kulit. Karakteristik ini menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi dalam produk perawatan pribadi, seperti tisu, masker wajah, dan perban medis.
Kekuatan dan daya tahan: Meskipun kelembutannya, Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven memiliki kekuatan tarik dan ketahanan sobek yang sangat baik. Atribut ini memungkinkannya menahan penanganan dan penggunaan yang ketat dalam aplikasi yang menuntut tanpa mengorbankan integritasnya.
Daya hancur secara biologis: Karena sebagian besar terdiri dari serat pulp kayu, Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven dapat terurai secara hayati dan ramah lingkungan. Ini menawarkan alternatif yang berkelanjutan untuk bahan nonwoven konvensional yang terbuat dari serat sintetis.
Proses Manufaktur
Produksi Tabby Woodpulp Spunlace Nonwoven melibatkan beberapa langkah utama:
Persiapan serat: Serat pulp kayu dihaluskan dan diproses untuk mencapai sifat yang diinginkan, seperti panjang serat, kebersihan, dan keseragaman.
Pembentukan jaringan: Serat yang disiapkan didispersikan dalam air untuk membentuk suspensi serat. Suspensi ini kemudian diletakkan di atas sabuk atau layar yang bergerak untuk membuat jaring yang terjerat secara longgar.
Spunlacing: Jaring dikenakan pancaran air atau pancaran udara bertekanan tinggi, yang menjerat serat, menghasilkan struktur kain yang terkonsolidasi. Proses keterikatan meningkatkan kekuatan dan integritas kain.
Pengeringan dan penyelesaian: Kain dikeringkan menggunakan berbagai metode, seperti melalui drum yang dipanaskan atau udara panas, untuk menghilangkan kelembapan berlebih. Perawatan finishing tambahan, seperti hydroentanglement atau perawatan kimia, dapat diterapkan untuk meningkatkan sifat tertentu, seperti kelembutan atau repellency cair.