Berita.

Lihat lebih banyak berita industri dan berita kami

Jenis serat apa yang biasa digunakan dalam produksi nonwoven spunlace polos?

Date:2023-07-27
Spunlace polos bukan tenunan kain diproduksi dengan menjerat serat bersama-sama menggunakan jet air bertekanan tinggi. Serat yang digunakan dalam produksi kain bukan tenunan spunlace polos dapat bervariasi tergantung pada aplikasi spesifik dan karakteristik produk akhir yang diinginkan. Jenis serat yang umum digunakan meliputi:


Serat alami:
Kapas: Serat kapas banyak digunakan dalam tenunan spunlace karena kelembutan, daya serap, dan biodegradabilitasnya. Mereka biasanya digunakan dalam produk seperti tisu, perban medis, dan produk kebersihan.
Pulp kayu: Serat pulp kayu berasal dari kayu dan sering dicampur dengan serat lain untuk meningkatkan daya serap dan kekuatan.
Serat sintetis:
Poliester: Serat poliester tahan lama, kuat, dan memiliki ketahanan kerut dan abrasi yang sangat baik. Spunlace bukan tenunan yang terbuat dari serat poliester digunakan dalam berbagai aplikasi seperti tisu, gaun medis, dan bahan filtrasi.
Rayon/Viscose: Serat ini berasal dari sumber alami seperti pulp kayu tetapi diproses secara kimia untuk membuat serat sintetis. Kain bukan tenunan spunlace rayon lembut, menyerap, dan dapat digunakan dalam tisu, aplikasi medis, dan pakaian.
Polypropylene: Serat polypropylene ringan, tahan air, dan memiliki ketahanan kimia yang baik. Mereka umumnya digunakan dalam produk kebersihan, geotekstil, dan aplikasi filtrasi.
Nilon: Serat nilon memberikan kekuatan dan ketahanan abrasi. Mereka dapat digunakan dalam aplikasi otomotif dan industri, serta dalam penyaringan.
Serat campuran:
Seringkali, bukan tenunan spunlace terbuat dari campuran serat yang berbeda untuk menggabungkan sifat-sifatnya dan menciptakan bahan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, campuran serat kapas dan poliester dapat menawarkan kelembutan dan kekuatan.
Pemilihan serat bergantung pada faktor-faktor seperti tujuan penggunaan kain bukan tenunan spunlace, pertimbangan biaya, sifat yang diinginkan (misalnya, kelembutan, daya serap, kekuatan), dan pertimbangan lingkungan (misalnya, kemampuan terurai secara hayati). Produsen dapat menyesuaikan komposisi serat untuk memenuhi persyaratan industri dan aplikasi tertentu.